Warning: unserialize(): Error at offset 0 of 217 bytes in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 71
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 75
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 76
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 77
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 78
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 79
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 80
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 81
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 82
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 83
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 84
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 85
Warning: Trying to access array offset on false in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/includes/geoplugin.class.php on line 86
Warning: Undefined array key "HTTP_REFERER" in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/index.php on line 620
Intake manifold adalah suatu alat dalam kendaraan yang berguna untuk menyalurkan campuran antara udara dan BBM sebelum dimasukkan ke dalam ruang bakar untuk dilakukan pembakaran.
Pabrikan atau ATPM membuat intake manifold memiliki kontur seperti kulit jeruk dengan tujuan agar aliran udara yang masuk atau udara dan BBM yang telah dikarburasi diharapkan tidak hanya aliran biasa tetapi menjadi aliran turbulensi (sejenis aliran seperti angin tornado). Sehingga apabila aliran tersebut menjadi turbulensi, maka output tenaga yang dihasilkan akan menjadi lebih besar daripada aliran udara yang tidak terjadi turbulensi. Tetapi saat ini sudah tidak sedikit pabrikan yang sengaja membuat kendaraan dengan desain intake manifold melengkung, sehingga udara sebelum masuk ke dalam combustion chamber dapat menjadi turbulen.
Mobil yang sudah mengaplikasikan jenis intake manifold ini diantaranya Honda All New Jazz dengan Torque Boost Resonator dan Mitsubishi yang diaplikasikan pada kendaraan niaganya L300 dengan nama cyclone.
Dengan membuat campuran udara dan BBM menjadi turbulen, maka saat campuran ini masuk ke dalam ruang bakar hasil pembakaranpun diharapkan akan menjadi sempurna terutama molekul Hidrokarbonnya.
Boz Adhi Anger H, tepatnya KK- 793 , melakukan ekperimen KUDA Diesel nya di swap manifold-nya dengan manifold milik L300.
Review hasilnya, Tarikan KUDA semakin enteng, RPM naik lebih mudah dan tidak ngleler.
Efisiensi BBM masih tingkat normal alias tidak ada perubahan setelah di ganti dan sebelum di ganti.
untuk uji tanjakan dan top speed masih belum di lakukan .. (bersambung)