Warning: Undefined array key "HTTP_REFERER" in /share/htdocs/wp/wp-content/plugins/kento-post-view-counter/index.php on line 620
Koran Tempo, 9 Mei 2004
Kuda Menyerbu Way Kambas
Family Gathering 5 , Lampung Adventure , 1-3 May 2004
Wajah puluhan anggota Kuda-Klub itu tampak semringah pada Minggu siang pekan silam. Sesekali decak kagum meluncur dari bibir mereka saat menyaksikan atraksi menawan yang diperagakan sejumlah gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.
Atraksi itu mampu mengusir penat setelah sehari sebelumnya mereka berkonvoi dengan mobil dari Jakarta menuju Bandar Lampung. Dengan merogoh kocek Rp 250 ribu mereka bisa menikmati atraksi itu selama sekitar setengah jam. Atraksi gajah Way Kambas adalah puncak rangkaian acara “Lampung Adventure Famgath Kuda-Klub” atau kumpul bareng keluarga pencinta mobil Mitsubishi Kuda, yang digelar 1-3 Mei 2004.
Perjalanan diawali dari Puri Indah, Jakarta Barat pada Sabtu (1/5) pukul 08.00. Sekitar pukul 10.00 rombongan 31 anggota Kuda-Klub dari Jakarta, Bekasi, Bandung, dan Lampung itu sudah masuk ke kapal di Pelabuhan Merak, Banten untuk menuju Bakauheni, Lampung. Dua jam kemudian mereka sudah merapat di Bakauheni. Rombongan berjumlah 135 orang karena masing-masing anggota membawa serta keluarganya. Tur itu juga diikuti sejumlah anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).
Perjalanan dilanjutkan dengan konvoi menuju ke Kota Bandar Lampung selama 1,5 jam. Setelah makan siang bersama perjalanan dilanjutkan dengan berkonvoi keliling Bandar Lampung. Tak lengkap rasanya kalau acara jalan-jalan tidak disertai dengan belanja. Sore harinya mereka menyerbu pusat oleh-oleh khas Lampung di daerah Teluk Betung. Kopi Lampung, kripik pisang, pelbagai jenis manisan, dan kemplang ikan menjadi pilihan anggota Kuda-Klub.
Acara belanja itu ditutup dengan makan malam di sebuah kafe di kawasan Pahoman, Bandar Lampung tempat mereka bisa melihat panorama Bandar Lampung dari ketinggian. Puas berbelanja, mereka kembali beriringan menuju sebuah cottage di tepi pantai Lampung Selatan. Udara laut yang segar dan pemandangan pantai yang indah mengikis rasa lelah setelah mereka seharian berkonvoi.
Sekitar pukul 09.00 esok harinya pasukan ber-Kuda itu sudah siap menyerbu Way Kambas. Lewat tengah hari mereka baru tiba di lokasi. Setelah makan siang dan beristirahat mereka melihat-lihat suasana pusat pelatihan gajah itu. Sejumlah pawang tampak mengggembalakan, memandikan, dan melatih hewan bertelinga lebar itu. Kunjungan ke Way Kambas ditutup dengan menyaksikan atraksi gajah.
Salah seorang anggota klub, Chrystiadi, mengakui tur itu bukan sekadar jalan-jalan tetapi untuk mempererat persaudaraan di antara anggota klub dan meningkatkan ketrampilan mengemudi. “Anggota klub berasal dari pelbagai daerah. Dengan acara ini ikatan sesama pemakai mobil kuda jadi makin dekat,” katanya.
Chrys menambahkan, hubungan yang erat bukan hanya terjadi antara para anggota tetapi juga antara anggota keluarga karena syarat mengikuti tur itu adalah membawa anggota keluarga. Para pemilik mobil juga bisa berbagi pengalaman tentang mobil Kuda. “Masalah mobil dengan jenis yang sama itu kan nyaris mirip. Dengan acara seperti ini, kami bisa saling berbagi cerita,” tuturnya.
Tur ke Lampung ini adalah yang pertama bagi Kuda-Klub pada 2004. Sejak berdiri pada 7 September 2002 klub itu sudah merambah pelbagai daerah seperti Pelabuhan Ratu, Gunung Pancar, Ujung Genteng, dan Lembang, Jawa Barat.
Selain jalan-jalan, setiap pekan terakhir dalam satu bulan anggota klub itu selalu bertemu dalam acara bertajuk “ngerumput bareng” di Parkir Timur Senayan. Acara diisi dengan sarasehan soal mobil Kuda, makan bersama, dan bermain boling bersama keluarga. “Diberi nama seperti itu karena kebiasaan kuda adalah makan rumput,” kata Erik, salah seorang anggota Kuda-Klub.
Setelah puas menyaksikan atraksi gajah Way Kambas rombongan kembali ke cottage. Malam harinya mereka menggelar pelbagai acara, dari bagi-bagi hadiah, game, sampai lelang ban. Esok harinya mereka kembali ke Jakarta dengan berkonvoi seperti saat berangkat dua hari sebelumnya.
fadilasari
http://www.korantempo.com/news/2004/5/9/Otomotif/38.html